Pola Kalimat Bahasa Jepang WA DESU

Sekarang kita masuk ke pola kalimat dasar bahasa Jepang ya. Pola yang pertama kali dipelajari oleh pelajar bahasa Jepang pasti pola ini, yaitu pola WA DESU. Apaan sih? Yuk disimak uraian singkatnya.
Bentuk Positif
Kata Benda 1 (Subyek) + WA + Kata Benda 2 (Predikat) + DESU

Contoh:
Ali-san wa gakusei desu.
Ali adalah murid.

Obama-san wa daitoryo desu.
Obama adalah presiden

Watashi wa Indonesia-jin desu.
Saya adalah orang Indonesia.

Keterangan:
WA adalah sebuah partikel yang menjadikan kata benda/frase didepannya sebagai subyek.
DESU adalah penutup kalimat yang menandakan bahwa kalimat tersebut adalah kalimat positif sekaligus berfungsi sebagai penghalus.

Bentuk Negatif
Kata Benda 1 (Subyek) + WA + Kata Benda 2 (Predikat) + DEWA ARIMASEN

Contoh:
Ali-san wa gakusei dewa arimasen.
Ali bukan murid.

Obama-san wa daitoryo dewa arimasen.
Obama bukan presiden

Watashi wa Indonesia-jin dewa arimasen.
Saya bukan orang Indonesia.

Keterangan:
Untuk merubah kalimat positif menjadi negatif, kita tinggal merubah DESU di akhir kalimat menjadi DEWA ARIMASEN. 

Bentuk Tanya dan Jawabannya
Kata Benda 1 (Subyek) + WA + Kata Benda 2 (Predikat) + DESU KA?
(+) Hai, sou desu
(-) Iie, sou dewa arimasen

Contoh:
Ali-san wa gakusei desu ka?
Hai, sou desu   atau   Hai, Ali-san wa gakusei desu.
Iie, sou dewa arimasen   atau   Iie, Ali-san wa gakusei dewa arimasen.

Apakah Ali murid?
Iya, betul   atau   Iya, Ali adalah murid.
Tidak, bukan   atau   Tidak, Ali bukan murid.

Anata wa nihonjin desu ka?
Hai, sou desu   atau   Hai, watashi wa nihonjin desu.
Iie, sou dewa arimasen   atau Iie, watashi wa nihonjin dewa arimasen.

Apakah anda orang Jepang?
Iya betul   atau   Iya, saya orang Jepang.
Tidak, bukan.   atau   Tidak, saya bukan orang Jepang.

Keterangan:
Untuk membentuk kalimat tanya, kita tinggal menambahkan KA? dibelakang kalimat. Diucapkan dengan intonasi meninggi. Persis seperti akhiran -KAH dalam bahasa Indonesia.